
Jika Anda tertarik menjelajahi dunia Arch Linux namun merasa ragu karena kompleksitas instalasi dan konfigurasi manualnya, maka Manjaro Linux adalah jawabannya. Distro ini hadir sebagai solusi elegan yang menyederhanakan kekuatan Arch menjadi sistem operasi yang mudah digunakan, stabil, dan siap pakai. Dengan filosofi user-friendly but powerful, Manjaro sukses menarik perhatian pengguna Linux dari berbagai kalangan dari pemula, pengguna harian, hingga profesional IT.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap mengenai Manjaro: sejarah singkatnya, fitur unggulan, alasan mengapa distro ini menonjol, hingga siapa saja yang cocok menggunakannya.
Asal Usul dan Filosofi Manjaro
Manjaro Linux dikembangkan pada tahun 2011 oleh tim kecil yang dipimpin oleh Roland Singer, Guillaume Benoit, dan Philip Müller. Distro ini berangkat dari keinginan untuk membuat Arch Linux lebih mudah diakses, tanpa harus melalui proses instalasi dan setup manual yang kompleks. Meskipun berbasis Arch, Manjaro memiliki repositori tersendiri yang menunda paket-paket terbaru beberapa hari untuk dilakukan pengujian terlebih dahulu. Hal ini memberikan stabilitas ekstra, tanpa mengorbankan kecepatan update dan cutting-edge software yang menjadi ciri khas Arch.
Fitur Unggulan Manjaro
- Instalasi Cepat dan Mudah. Berbeda dari Arch Linux yang membutuhkan setup CLI manual, Manjaro menyediakan installer grafis (Calamares) yang memudahkan pengguna menginstal sistem hanya dalam beberapa klik. Ini membuat Manjaro menjadi pintu masuk yang nyaman ke dunia Arch-based system.
- Dukungan Beragam Desktop Environment (DE). Manjaro resmi menyediakan tiga edisi utama: XFCE (ringan dan cepat), KDE Plasma (modern dan kaya fitur), dan GNOME (elegan dan terorganisir). Selain itu, komunitas juga menyediakan spin untuk Cinnamon, i3, Budgie, LXQt, dan lainnya.
- Manjaro Settings Manager (MSM). MSM adalah alat bawaan yang memungkinkan pengguna mengelola driver hardware, bahasa sistem, kernel Linux, dan pengaturan regional dengan mudah—semuanya melalui antarmuka GUI yang intuitif.
- Kernel Management yang Fleksibel. Salah satu fitur unik Manjaro adalah kemampuannya untuk mengelola dan mengganti kernel secara mudah langsung dari GUI. Pengguna dapat memilih kernel LTS, stable, atau bahkan experimental sesuai kebutuhan.
- Rolling Release dengan Stabilitas Tinggi. Manjaro menganut model rolling release, artinya pengguna tidak perlu melakukan upgrade versi sistem operasi. Pembaruan dilakukan secara berkala, tetapi Manjaro menambahkan tahapan uji coba ekstra sebelum rilis ke pengguna, menjadikannya lebih stabil dibanding Arch langsung.
- Akses ke AUR (Arch User Repository). Manjaro tetap mempertahankan akses ke AUR, gudang perangkat lunak komunitas Arch yang sangat besar. Ini memungkinkan pengguna menginstal ribuan aplikasi hanya dengan satu perintah, termasuk software yang tidak tersedia di repositori resmi.
Manjaro Cocok Untuk Siapa?
Manjaro adalah distro serbaguna yang cocok untuk:
- Pemula yang ingin menjajal Arch tanpa repot konfigurasi manual.
- Pengguna profesional yang membutuhkan sistem stabil namun tetap mengikuti teknologi terbaru.
- Gamer yang mencari driver GPU terbaru dan performa maksimal.
- Developer dan Sysadmin yang memerlukan sistem ringan, modular dan fleksibel.
- Pengguna laptop/PC sehari-hari yang menginginkan sistem operasi bebas lisensi namun lengkap dan user-friendly.
Kelebihan dan Kekurangan Manjaro
- Kelebihan:
- Instalasi cepat, user-friendly dan berbasis Arch.
- Stabilitas yang tinggi dengan update bergulir.
- Mendukung banyak DE secara resmi dan komunitas.
- Manajemen kernel mudah via GUI.
- Akses ke AUR + Manjaro Repository.
- Kekuarangan:
- Rolling release bisa beresiko jika update dilakukan tanpa perhatian.
- Masih terlalu berat untuk komputer sangat lawas (jika menggunakan KDE/GNOME).
- Ketergantungan padan komunitas (meskipun aktif) untuk dokumentasi dibanding Ubuntu.
Bagaimana Manjaro vs Distro Lain?
- vs Arch Linux: Manjaro jauh lebih mudah dipasang dan digunakan, cocok untuk pengguna awam yang ingin merasakan dunia Arch.
- vs Ubuntu/Mint: Manjaro menawarkan pembaruan perangkat lunak lebih cepat, kernel lebih baru dan arsitektur sistem yang lebih ramping.
- vs Fedora: Fedora juga cutting-edge, namun Manjaro lebih fleksibel dengan AUR dan lebih banyak pilihan desktop environment.
- vs Pop!_OS: Pop!_OS lebih fokus pada produktivitas out-of-the-box, sedangkan Manjaro lebih fleksibel dan cocok untuk pengguna tingkat menengah keatas.
Baca juga: VirtualBox sebagai Solusi Virtualisasi Gratis untuk…
Kesimpulan
Manjaro Linux adalah distro yang menggabungkan kekuatan dan fleksibilitas Arch dengan kemudahan dan kenyamanan penggunaan sehari-hari. Baik Anda seorang pemula yang ingin belajar Linux lebih dalam, profesional yang membutuhkan sistem stabil dan modern, atau gamer yang membutuhkan performa tinggi, Manjaro menawarkan kombinasi yang sulit ditandingi. Dengan dukungan komunitas yang besar, pembaruan sistem yang terkelola baik, serta fitur-fitur unik seperti kernel manager dan AUR, Manjaro menjelma menjadi salah satu distro Linux paling direkomendasikan di tahun ini dan mungkin juga tahun-tahun berikutnya.