
Di era digital yang serba cepat, kebutuhan akan infrastruktur jaringan yang lebih efisien, fleksibel, dan responsif semakin mendesak. Pertumbuhan Internet of Things (IoT), layanan cloud, dan aplikasi real-time seperti video conference, AR/VR, hingga kendaraan otonom memerlukan sistem jaringan yang mampu menangani volume data besar dengan latensi rendah. Dua teknologi yang menjadi sorotan pada tahun ini adalah Edge Computing dan Network-as-a-Service (NaaS). Keduanya menawarkan solusi revolusioner untuk memenuhi tuntutan bisnis modern: Edge Computing memproses data lebih dekat ke sumbernya untuk mengurangi latensi, sedangkan NaaS memberikan fleksibilitas dalam mengelola jaringan dengan model berbasis langganan.
Artikel ini akan membahas pengertian, cara kerja, manfaat, tantangan, serta masa depan Edge Computing dan NaaS sebagai pilar utama infrastruktur jaringan di tahun ini.
Apa itu Edge Computing?
Edge Computing adalah model komputasi yang memindahkan proses pengolahan data dari pusat data (data center) atau cloud ke lokasi yang lebih dekat dengan sumber data, seperti perangkat IoT, router, atau server lokal di area tertentu. Konsep ini muncul karena model komputasi terpusat memiliki kelemahan dalam menangani aplikasi real-time, terutama ketika data harus melewati jarak yang jauh ke pusat data. Dengan Edge Computing, data diproses di “tepi” jaringan (edge), sehingga mengurangi latensi dan meningkatkan efisiensi.
Cara Kerja Edge Computing
- Pengumpulan Data – Sensor atau perangkat IoT mengumpulkan data.
- Pemrosesan Lokal – Data diproses oleh perangkat edge (misalnya gateway atau server lokal).
- Pengiriman ke Cloud – Hanya data penting atau hasil pemrosesan yang dikirim ke cloud untuk analisis lanjutan.
- Pengambilan Keputusan Cepat – Hasil pemrosesan lokal memungkinkan tindakan segera tanpa menunggu respon dari cloud.
Apa itu NaaS (Network-as-a-Service)?
Network-as-a-Service (NaaS) adalah model layanan di mana perusahaan dapat menyewa infrastruktur dan layanan jaringan dari penyedia pihak ketiga. Model ini mirip dengan SaaS (Software-as-a-Service) dan IaaS (Infrastructure-as-a-Service), tetapi fokus pada layanan jaringan. Dengan NaaS, perusahaan tidak perlu membeli perangkat keras jaringan secara langsung. Semua komponen seperti router, switch, firewall, dan perangkat keamanan dapat diakses berbasis langganan dengan pengelolaan yang dilakukan oleh penyedia layanan.
Cara Kerja NaaS
- Permintaan Layanan – Perusahaan memilih layanan jaringan yang dibutuhkan.
- Penyediaan Virtual – Infrastruktur disediakan secara virtual melalui cloud atau koneksi dedicated.
- Pengelolaan Terpusat – Penyedia NaaS mengelola konfigurasi, keamanan, dan pembaruan.
- Skalabilitas Fleksibel – Layanan dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan bisnis.
Sinergi Edge Computing dan NaaS
Ketika Edge Computing dan NaaS digabungkan, mereka menciptakan infrastruktur jaringan modern yang adaptif dan responsif. Edge Computing memproses data secara lokal untuk kecepatan, sedangkan NaaS memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan jaringan dan biaya operasional.
Contohnya, sebuah perusahaan manufaktur bisa menggunakan Edge Computing untuk memproses data mesin secara real-time di pabrik, sementara NaaS memastikan konektivitas antar lokasi pabrik tetap aman dan terkelola tanpa harus membangun infrastruktur jaringan sendiri.
Baca juga: Mengenal Agentic AI dalam Manajemen Jaringan: Masa…
Manfaat Edge Computing & NaaS untuk Bisnis

Penerapan kedua teknologi ini memberikan keuntungan besar, di antaranya:
- Latensi Rendah
Edge Computing memungkinkan pengolahan data di dekat sumbernya, mengurangi jeda waktu dalam pengiriman data dan respon. - Skalabilitas Tinggi
Dengan NaaS, kapasitas jaringan dapat ditingkatkan sesuai permintaan tanpa investasi besar pada perangkat keras. - Efisiensi Biaya
Perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membeli dan memelihara infrastruktur jaringan. - Keamanan yang Lebih Baik
Data sensitif dapat diproses secara lokal di edge, sementara NaaS menyediakan lapisan keamanan terkelola seperti enkripsi dan firewall. - Fleksibilitas Operasional
Perusahaan dapat menyesuaikan layanan sesuai kebutuhan bisnis yang berubah dengan cepat.
Contoh Penerapan Edge Computing & NaaS
Beberapa sektor industri yang sudah menerapkan kombinasi teknologi ini antara lain:
- Kesehatan – Pemrosesan data pasien secara real-time di rumah sakit dengan Edge Computing, dan konektivitas antar rumah sakit melalui NaaS.
- Transportasi – Kendaraan otonom yang memproses data sensor di edge, terhubung ke pusat kendali melalui jaringan NaaS.
- Ritel – Analisis perilaku pembeli di toko secara langsung, lalu sinkronisasi data ke pusat melalui layanan NaaS.
- Manufaktur – Kontrol mesin produksi dengan respon cepat di edge, serta konektivitas aman antar lokasi pabrik.
Tantangan Penerapan
Walaupun menjanjikan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi:
- Keamanan
Edge Computing menghadirkan titik pemrosesan baru yang harus diamankan, sementara NaaS membutuhkan kepercayaan tinggi kepada penyedia layanan. - Integrasi dengan Sistem Lama
Banyak organisasi masih menggunakan perangkat dan arsitektur lama yang sulit diintegrasikan. - Biaya Awal Implementasi
Meskipun lebih hemat dalam jangka panjang, investasi awal untuk perangkat edge dan integrasi NaaS tetap diperlukan. - Standarisasi
Belum ada standar global yang seragam untuk interoperabilitas Edge Computing dan NaaS, yang bisa menjadi hambatan bagi implementasi lintas vendor.
Bagaimana Masa Depan Edge Computing & NaaS?
Tahun ini diprediksi akan menjadi momen penting bagi adopsi kedua teknologi ini. Beberapa tren masa depan yang patut diperhatikan:
- Integrasi AI di Edge – Edge Computing akan dipadukan dengan kecerdasan buatan untuk pengambilan keputusan mandiri.
- 5G dan Wi-Fi 7 – Kombinasi ini akan meningkatkan kapasitas dan kecepatan konektivitas untuk mendukung NaaS.
- Hybrid Edge-Cloud – Perpaduan pengolahan lokal di edge dan penyimpanan di cloud untuk efisiensi optimal.
- Ekspansi NaaS di Skala Global – Penyedia NaaS akan menawarkan layanan yang lebih luas, termasuk keamanan siber terintegrasi.
Kesimpulan
Edge Computing dan Network-as-a-Service (NaaS) adalah pasangan teknologi yang berpotensi merevolusi infrastruktur jaringan di tahun ini. Edge Computing menghadirkan pemrosesan data yang cepat di lokasi terdekat, sementara NaaS memberikan fleksibilitas, keamanan, dan efisiensi biaya dalam pengelolaan jaringan. Bagi perusahaan yang ingin tetap kompetitif, mengadopsi kombinasi kedua teknologi ini bukan lagi pilihan, melainkan strategi penting. Dengan tantangan yang ada, langkah terbaik adalah memulai secara bertahap, mengintegrasikan Edge Computing pada titik-titik kritis, dan memanfaatkan NaaS untuk jaringan yang lebih terkelola, aman, dan scalable. Masa depan infrastruktur jaringan adalah terdesentralisasi, fleksibel, dan pintar dan Edge Computing bersama NaaS adalah fondasi utamanya.
